Ringkasan
1.
Mengidentifikasi
dan menggambarkan ciri-ciri penting organisasi yang harus diketahui manajer
agar berhasil membangun dan menggunakan sistem informasi.
Manajer perlu memahami cirri-ciri penting tertentu
organisasi agar berjhasil membangun dan menggunakan sistem informasi. Semua
organisasi modern bersifat hierarkis, terspesialisasi, dan imparsial,
menggunakan rutinitas eksplisit untuk memaksimalkan efisiensi. Semua organisasi
memiliki budaya dan politiknya sendiri yang muncul dari perbedaan dalam
kelompok kepentingan, dan mereka dipengaruhi oleh lingkunga sekitar. Organisasi
berbeda dalam hal tujuan, kelompok yang dilayani, peran social, gaya
kepemimpinan, insentif, jenis tugas yang dilakukan, dan jenis strukturnya.
Cirri-ciri ini membantu menjelaskan perbedaan dalam penggunaan sistem informasi
oleh perusahaan.
2.
Mengevaluasi
dampak sistem informasi pada organisasi.
Sistem informasi dan organisasi di mana keduanya
digunakan untuk saling berinteraksi dan memengaruhi. Perkenalan pada sistem
informasi yang baru akan memengaruhi struktur organisasi, tujuan, rancangan
kerja, nilai, persaingan antara kelompok kepentingan, pembuatan keputusan, dan
perilaku dari hari ke hari. Pada saat yang sama, sistem informasi harus
dirancang untuk melayani kebutuhan kelompok organisasi yang penting dan akan
dibentuk oleh struktur, tugas, tujuan, budaya, politik, dan manajemen
organisasi. TI dapat mengurangi biaya transaksi dan keagenan, dan perubahan itu
telah ditekankan dalam organisasi dengan menggunakan internet.
Sistem informasi dan organisasi juda terhubung
dengan struktur, budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan pola
kerja dan hubunga kekuatan yang telah mapan sehingga sering ada keengganan yang
cukup besar dari organisasi ketika sistem tersebut diperkenalkan. Hubungan yang
rumit antara sistem informasi, kinerja organisasi, dan pembuatan keputusan
harus dikelola dengan cermat.
3.
Menunjukkan
bagaimana model daya kompetitif Porter dan model rantai nilai membantu bisnis
menggunakan sistem informasi untuk keunggulan kompetitif.
Dalam model daya kompetitif Porter, posisi strategis
perusahaan dan strateginya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing tradisional
langsungnya tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang dan jasa
pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi membantu perusahaan
bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah, membedakan barang dan jasa,
berfokus pada peluang pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemaso, meningkatkan
batasan entri pasar dengan tingkat operasional yang sangat baik.
Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam
bisnis dimana strategi kompetitif dan sistem informasi memiliki pengaruh yang
kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktifitas utama dan
pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan. Aktivitas
utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara
aktifitas pendukung memungkinkan pengiriman aktifitas utama. Rantai nilai peusahaan
terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Jaringan
nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada tingkat
industry dengan mempromosikan penggunaan standard an konsorsium industry, dan
dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan mitra nilainya.
4.
Menunjukkan
bagaimana sistem informasi membantu bisnis menggunkan sinergi, kompetensi inti,
dan strategi berdasarkan jaringan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Karena perusahaan terdiri atas banyak unit bisnis,
sistem informasi mampu menciptakan efisiensi tambahan atau peningkatan layanan
dengan menyatukan operasi unit-unit bisnis yang berbeda. Sistem informasi
membantu bisnis mengangkat kompetensi intinya dengan mempromosikan pembagian
pengetahuan di sepanjang unit bisnis. Sistem Informasi memfasilitasi model
bisnis berdasarkan jaringan pengguna atau pelanggan yang besar yang
memanfaatkan ekonomi jaringan. Strategi perusahaan virtual menggunkan jaringan
untuk terhubung ke perusahaan lain sehingga perusahaan dapat menggunkan
kemampuan perusahaan lain untuk membangun, memasarkan, dan mendistribusikan
barang dan jasa. Dalam ekosistem bisnis, banyak industri bekerja bersama untuk
memberikan nilai ke pelanggan. Sistem informasi mendukung jaringan yang berinteraksi
yang padat di antara perusahaan yang berpartisipasi.
5.
Menilai
tantangan yang diakibatkan oleh sistem informasi strategis dan solusi
manajemen.
Mengimplementasikan sistem strategi sering
memerlukan perubahan besar organisasi dan transisi dari satu tingkat sosioteknis
ke tingkat sosioteknis lainnya. Perubahan semacam itu disebut transisi
stretegis dan sering sulit dan menyakitkan untuk diraih. Lebih lagi, tidak
semua sistem strategis itu menguntungkan, dan bisa menjadi sangat mahal untuk
di bangun. Banyak sistem informasi strategis yang dengan mudah ditiru
perusahaan lainnya sehingga keunggulan strategis tidak selalu dapat
dipertahankan. Analisis sistem strategis sangat membantu.