Pages

Jumat, 23 September 2011

Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi


Ringkasan

1.      Mengidentifikasi dan menggambarkan ciri-ciri penting organisasi yang harus diketahui manajer agar berhasil membangun dan menggunakan sistem informasi.

Manajer perlu memahami cirri-ciri penting tertentu organisasi agar berjhasil membangun dan menggunakan sistem informasi. Semua organisasi modern bersifat hierarkis, terspesialisasi, dan imparsial, menggunakan rutinitas eksplisit untuk memaksimalkan efisiensi. Semua organisasi memiliki budaya dan politiknya sendiri yang muncul dari perbedaan dalam kelompok kepentingan, dan mereka dipengaruhi oleh lingkunga sekitar. Organisasi berbeda dalam hal tujuan, kelompok yang dilayani, peran social, gaya kepemimpinan, insentif, jenis tugas yang dilakukan, dan jenis strukturnya. Cirri-ciri ini membantu menjelaskan perbedaan dalam penggunaan sistem informasi oleh perusahaan.

2.      Mengevaluasi dampak sistem informasi pada organisasi.

Sistem informasi dan organisasi di mana keduanya digunakan untuk saling berinteraksi dan memengaruhi. Perkenalan pada sistem informasi yang baru akan memengaruhi struktur organisasi, tujuan, rancangan kerja, nilai, persaingan antara kelompok kepentingan, pembuatan keputusan, dan perilaku dari hari ke hari. Pada saat yang sama, sistem informasi harus dirancang untuk melayani kebutuhan kelompok organisasi yang penting dan akan dibentuk oleh struktur, tugas, tujuan, budaya, politik, dan manajemen organisasi. TI dapat mengurangi biaya transaksi dan keagenan, dan perubahan itu telah ditekankan dalam organisasi dengan menggunakan internet.
Sistem informasi dan organisasi juda terhubung dengan struktur, budaya, proses bisnis organisasi. Sistem baru mengacaukan pola kerja dan hubunga kekuatan yang telah mapan sehingga sering ada keengganan yang cukup besar dari organisasi ketika sistem tersebut diperkenalkan. Hubungan yang rumit antara sistem informasi, kinerja organisasi, dan pembuatan keputusan harus dikelola dengan cermat.
3.      Menunjukkan bagaimana model daya kompetitif Porter dan model rantai nilai membantu bisnis menggunakan sistem informasi untuk keunggulan kompetitif.

Dalam model daya kompetitif Porter, posisi strategis perusahaan dan strateginya ditentukan oleh kompetisi dengan pesaing tradisional langsungnya tetapi juga dipengaruhi pemain baru di pasar, barang dan jasa pengganti, pemasok, dan pelanggan. Sistem informasi membantu perusahaan bersaing dengan mempertahankan harga yang rendah, membedakan barang dan jasa, berfokus pada peluang pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemaso, meningkatkan batasan entri pasar dengan tingkat operasional yang sangat baik.

Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis dimana strategi kompetitif dan sistem informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktifitas utama dan pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan. Aktivitas utama terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara aktifitas pendukung memungkinkan pengiriman aktifitas utama. Rantai nilai peusahaan terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Jaringan nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada tingkat industry dengan mempromosikan penggunaan standard an konsorsium industry, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih efisien dengan mitra nilainya.

4.      Menunjukkan bagaimana sistem informasi membantu bisnis menggunkan sinergi, kompetensi inti, dan strategi berdasarkan jaringan untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Karena perusahaan terdiri atas banyak unit bisnis, sistem informasi mampu menciptakan efisiensi tambahan atau peningkatan layanan dengan menyatukan operasi unit-unit bisnis yang berbeda. Sistem informasi membantu bisnis mengangkat kompetensi intinya dengan mempromosikan pembagian pengetahuan di sepanjang unit bisnis. Sistem Informasi memfasilitasi model bisnis berdasarkan jaringan pengguna atau pelanggan yang besar yang memanfaatkan ekonomi jaringan. Strategi perusahaan virtual menggunkan jaringan untuk terhubung ke perusahaan lain sehingga perusahaan dapat menggunkan kemampuan perusahaan lain untuk membangun, memasarkan, dan mendistribusikan barang dan jasa. Dalam ekosistem bisnis, banyak industri bekerja bersama untuk memberikan nilai ke pelanggan. Sistem informasi mendukung jaringan yang berinteraksi yang padat di antara perusahaan yang berpartisipasi.

5.      Menilai tantangan yang diakibatkan oleh sistem informasi strategis dan solusi manajemen.

Mengimplementasikan sistem strategi sering memerlukan perubahan besar organisasi dan transisi dari satu tingkat sosioteknis ke tingkat sosioteknis lainnya. Perubahan semacam itu disebut transisi stretegis dan sering sulit dan menyakitkan untuk diraih. Lebih lagi, tidak semua sistem strategis itu menguntungkan, dan bisa menjadi sangat mahal untuk di bangun. Banyak sistem informasi strategis yang dengan mudah ditiru perusahaan lainnya sehingga keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan. Analisis sistem strategis sangat membantu.

IS THE IPAD A DISRUPTIVE TECHNOLOGY?


Ringkasan Study Kasus

 
Komputer tablet telah datang dan pergi beberapa waktu sebelumnya, tetapi iPad terlihat berbeda. Memiliki layar 10 inci dengan tampilan warna yang indah, koneksi WiFi internet yang bagus, potensi penggunaaan jaringan selular berkecepatan tinggi, berfungsi lebih dari 250.000 aplikasi yang tersedia di Apple App Store dan mampu mengirimkan video, music, teks, aplikasi jaringan sosial, dan video game. Tingkat harganya hanya $499. Tantangan bagi Apple untuk meyakinkan calon pengguna bahwa mereka membutuhkan sesuatu yang baru, peralatan yang mahal dengan fungsi yang iPad sediakan. Ini adalah tantangan sama yang dihadapi oleh iPhone ketika pertama kali diumumkan. Ternyata iPhone sukses menghancurkan penjualan ponsel biasa di seluruh dunia. Akankah iPad melakukan hal yang sama sebagai teknologi yang mengganggu industri media dan konten? Ini akan terlihat seiring waktu berjalan.
IPad dan perangkat serupa (termasuk Kindle Readers) akan memaksakan banyak media bisnis yang telah ada untuk mengubah model bisnis mereka secara signifikan. Perusahan-perusahaan ini mungkin perlu menghentikan investasi di platform pengiriman biasa mereka (seperti kertas Koran) dan meningkatkan investasi mereka dalam platform digital baru. IPad akan memacu orang untuk menonton TV dimana saja, bukan dari TV mereka di rumah, dan untuk membaca buku mereka, surat kabar, majalah online daripada di media cetak.
IPad siap bersaing dengan Amazon melalui harga dan distribusi e-book. Amazon telah berkomitmen untuk menawarkan harga serendah mungkin, namun Apple telah mengajukan ke penerbit dengan mengumumkan niatnya untuk menawarkan sistem harga berjenjang, penerbit diberikan kesempatan untuk lebih aktif berpartisipasi dalam harga buku-buku mereka. Apple telah setuju dengan penerbit harga $ 12 samapai $14 untuk e-book, dan bertindak sebagai agen penjualan buku ( dengan 30 % biaya pada semua penjualan e-book) daripada distributor buku.
Penerbit buku teks menginginkan pengembangan diri mereka pada iPad. Banyak penerbit buku terbesar melanggar perjanjian dengan  perusahaan perangkat lunak seperti ScrollMotion, Inc untuk menyesuaikan buku mereka dengan para pembaca e-book. Kenyataannya, CEO Apple Steve Jobs iPad dirancang mengingat penggunaan di sekolah-sekolah, dan ketertarikan sebagian sekolah  dalam teknologi seperti iPad sangat kuat. ScrollMotion sudah memiliki pengalaman menggunakan platform aplikasi Apple untuk iPhone, sehingga perusahaan secara unik memenuhi syarat untuk mengkorversi file yang telah disediakan oleh penerbit ke dalam format yang dapat dibaca oleh iPad dan menambahkan fitur tambahan, seperti kamus, daftar istilah, kuis, nomor halaman, fungsi pencarian, dan gambar berkualitas tinggi.
Surat kabar juga antusias dengan iPad, merupakan cara yang sama bagi mereka untuk melanjutkan pengisian semua konten dimana mereka dipaksa membuat secara online. Jika iPad menjadi lebih popular dari produk Apple lainnya, konsumen lebih cenderung membayar untuk menggunakan konten perangkat tersebut. Keberhasilan App Store pada iPhone dan toko iTunes musik membuktikan hal ini.
Apple juga mendekati jaringan TV dan studio film mengenai penawaran akses ke beberapa acara dan film mereka dengan biaya bulanan, namun perusahaan besar media tidak menanggapi tawaran Apple. Tentu saja, itu akan berubah jika iPad menjadi cukup popular, namun saat ini jaringan media lebih memilih untuk tidak membahayakan kemitraan mereka yang kuat dan menguntungkan dengan kabel dan penyedia satelit TV.
Dan bagaimana model bisnis Apple sendiri? Apple sebelumnya meyakini konten kurang penting daripada popularitas perangkat tersebut. Sekarang, Apple mengerti bahwa semua jenis media itu membutuhkan konten berkualitas tinggi, ia menawarkan perangkat yang benar-benar menjadi sukses. Tujuan baru perusahaan adalah membuat kesepakatan dengan setiap media industri untuk mendistribusikan konten dimana pengguna ingin menonton dengan harga yang disetujui oleh pemilik konten dan pemilik platform (Apple). Tujuan pertama perusahaan Apple adalah ( menyalin, membakar, mendistribusikan) yang dirancang untuk untuk menjual perangkat adalah sesuatu dari masa lalu. Dalam hal ini teknologi mengganggu bahkan pengganggu terpaksa mengubah perilaku mereka.

Jumat, 16 September 2011

E-Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi


Ringkasan

 
1.      Menjelaskan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungannya dengan sistem informasi.

Proses bisnis adalah seperangkat aktivitas ynag berhubungan secara logis yang menjelaskan bagaimana tugas bisnis tertentu dilaksanakan, dan bisnis dapat dipandang sebagai sekumpulan proses bisnis. Proses bisnis adalah aliran kerja yang konkret dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan. Proses ini juga menunjukkan cara yang unik dimana perusahaan mengordinasikan pekerjaan. Para manajer perlu memperhatikan proses bisnis karena mereka menentukan seberapa baik perusahaan dapat menjalankan bisnisnya, sehingga menjadi sumber yang potensial dari keberhasilan atau kegagalan strategi. Meskipun setiap fungsi bisnis utama memiliki serangkaian proses bisnisnya sendiri, banyak proses bisnis lainnya mencapai efisiensi yang besar dengan mengotomatiskan bagian dari proses ini atau dengan membantu mendesain ulang dan memepersingkat proses tersebut. Perusahaan dapat menjadi lebih fleksibel dan efisien dengan mengordinasikan proses bisnisnya secara dekat, dan dalam beberapa hal, mengintegrasikan proses ini sehingga berfokus pada manajemen sumber daya dan layanan pelanggan yang efisien.

2.      Menggambarkan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, dan sumber daya manusia.

Pada setiap tingkatan organisasi, sistem informasi mendukung area fungsional utama dari bisnis. Sistem penjualan dan pemasaran membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa, menjual produk dan jasa, dan meberikan dukungan pelanggan yang berkelanjutan. Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan produksi barang dan jasa, dan mengendalikan aliran produksi. Sistem keuangan dan akuntansi menjaga data asset keuangan dan aliran dana perusahaan. Sistem SDM menjada catatan karyawan; menelusuri kemampuan karyawan, kinerja, dan pelatihan; dan mendukung perencanaan kompensasi dan pengembangan karier karyawan.

3.      Mengevaluasi peran yang dimainkan oleh sistem yang melayani berbagai tingkatan manajemen pada bisnis dan hubungannya satu sama lain.

Ada empat jenis utama sistem informasi dalam organisasi kontemporer yang melayani manajemen operasi, menengah, dan senior. Sistem yang melayani manajemen operasi antara lain sistem pemrosesan transaksi (TPS), seperti sistem penggajian dan pemesanan, yang melacak aliran transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. SIM dan DSS memberikan laporan dan akses ke kinerja perusahaan saat ini dan catatan historis pada perusahaan. Kebanyakan laporan SIM memadatkan informasi dari TPS dan tidak benar-benar bersifat analitis. DSS mendukung keputusan manajemen ketika keputusan ini unik, berubah dengan cepat, dan tidak dapat dispesifikasikan dengan mudah sebelumnya. DSS memiliki model analitis dan kemampuan analisis data yang lebih maju dari pada  SIM dan sering kali menggunakan informasi dari sumber eksternal dan internal. ESS mendukung manajemen senior dengan memberikan data kepentingan terbesar pada pembuat keputusan manajemen senior, sering kali dalam bentuk grafik maupun diagram yang dikirim melalui portal. ESS memiliki kemampuan analitis yang terbatas namun dapat menggunakan peranti lunak grafis canggih dan berbagai sumber informasi eksternal dan internal.

4.      Menjelaskan bagaimana aplikasi perusahaan dan intranet mempromosikan integrasi proses bisnis dan meningkatkan kinerja organisasional.

Aplikasi perusahaan, seperti sistem perusahaan, sistem manajemen rantai pasokan, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem manajemen pengetahuan, didesain untuk menunjang koordinasi dan integrasi proses keseluruhan organisasi sehingga organisasi dapat beroperasi secara efisien. Aplikasi ini mencakup berbagai fungsi dan proses bisnis dan bisa terkait dengan proses bisnis organisasi lain. Sistem perusahaan mengintegrasikan proses bisnis internal perusahaan ke  dalam sebuah sistem peranti lunak sehingga informasi bisa mengalir di sepanjang organisasi, meningkatkan koordinasi, efisiensi, dan pembuatan keputusan. Sistem manajemen rantai pasokan membantu perusahaan mengelola hubungannya dengan pemasok untuk mengoptimalkan perencanaan, pengadaan, produksi, dan pengiriman barang dan jasa. Manajemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi untuk mengorganisasikan semua proses bisnis disekitar interaksi perusahaan dengan pelanggannya untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan dan kepuasan pelanggan. Sistem manajemen pengetahuan membuat perusahaan dapat mengoptimalkan penciptaan, pembagian, dan distribusi pengetahuan untuk meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen.

5.      Menilai peran fungsi sistem informasi pada bisnis.

Departemen sistem informasi adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab atas layanan teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara peranti keras, peranti lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup infrastruktur TI perusahaan. Sistem informasi terdiri atas spesialis, seperti programmer, analis sistem, pemimpin proyek, manajemen sistem informasi, dan sering dikepalai oleh CIO.

Ada cara alternatif untuk mengorganisasikan fungsi TI dalam perusahaan. Perusahaan yang sangat kecil tidak akan mempunyai kelompok sistem informasi formal. Perusahaan yang lebih besar akan memiliki departemen sistem informasi yang terpisah, yang dapat diorganisasikan bersama beberapa lini yang berbeda, tergantung pada sifat dan kepentingan perusahaan. Setiap area fungsional dalam bisnis bisa memiliki departemen sistem informasinya sendiri, yang diawasi oleh CIO perusahaan. Fungsi sistem informasi bekerja sebagai departemen terpisah seperti departemen fungsional lainnya. Pengaturan ketiga yang ditemukan pada perusahaan yang besar dengan banyak divisi dan lini produk adalah meminta departemen sistem informasi untuk setiap divisi melaporkan pada kelompok sistem informasi tingkat tinggi dan CIO.

Wow, Masyarakat Jerman Rela Antre Demi Kopi Luwak


Ringkasan Artikel (smeindonesia.com)

 
Indonesia Trade Promotion Centre Hamburg mengkoordinir stand di pameran Coffena yang diadakan oleh pemerintah Jerman. Pada kesempatan ini pengusaha Indonesia diwakili oleh perusahan kopi yang sudah lama bermain di bisnis kopi dan beberapa pemda Indonesia juga ikut sera dalam pameran tersebut, antara lain PT. Taman Delta Indonesia (exporter coffee bean), Fortunium (produsen kopi Luwak), Tapis Luwak, Pemda Jawa Barat (diwakili oleh Paris van Java), dan Pemda Enrekang- Sulawesi Selatan.

Para pengunjung yang kebanyakan masyarakat Eropa sangat menikmati kopi dari Indonesia. Karena kopi yang disajikan adalah kopi yang sangat eksotik dan sangat mahal yaitu kopi luwak. Para pengunjung sampai rela antri untuk mencoba kopi tersebut. Karena selain kopi luwak terkenal sangat mahal (1.000 Euro/Kg)dan juga sangat jarang tersedia di Eropa.
Selain kopi luwak ada pilihan lain yaitu kopi Enrekang yang telah menjadi kopi terenak menurut cupping test tahun 2009, juga sangat diminati oleh para trader. Pada pameran kali ini pemda Enrekang mengangkat tema tentang kehidupan petani. Karena perkebunan kopi Enrekang masih dikelolah secara traditional oleh petani dan kebun kopi sudah menjadi tumpuan hidup mereka secara turun menurun.
Strategi ini sangat cocok untuk pedagang di Jerman, karena sudah menjadi topik di mana-mana bahwa para pengusaha juga harus ikut memperhatikan kesejahteraan petani, tidak semata-mata berorientasi pada bisnis dan profit semata. Hal in dibuktikan dengan banyaknya pengusaha jerman yang tertarik untuk membeli langsung dari pemda Enrekang tanpa melalui trader. Karena dengan melalukan kontak langsung antara petani dan pengusaha, maka nasib petani dapat diperhatikan langsung oleh pengusaha, termasuk memberikan suntikan modal dan bimbingan teknis agar petani kopi dapat meningkatkan dan mempertahankan mutu kopi yang dihasilkan.
Masyarakat Jerman dan Eropa memang sangat gemar memimum kopi dan sudah menjadi bagian hidup dari semua orang, baik pria maupun wanita. Menurut data survey tahun 2008 komsumsi kopi perkapita untuk orang jerman adalah 6.4 kg artinya setiap orang jerman meminum kopi 6.4 kg per tahun, bandingkan dengan konsumsi kopi Indonesia yang cuma 0.5 Kg per kapita. Jika penggemar kopi di Indonesia meningkat seperti di Jerman dan Eropa maka kesejahteraan petani kecil dapat  diwujudkan.
Untuk memasuki pasar Jerman sangat susah karena pasar Jerman mulai masyarakat certification seperti Fair Trade, Organic, etc. Kita membutuhkan strategi dan pendekatan khusus untuk dapat memasuki pasar tersebut. Sebaiknya pemerintah Indonesia melalui pemda-pemdanya memberikan bantuan modal dan pengarahan tentang peningkatan standar mutu. Sehingga kita dapat mengekspor  kopi ke negara-negara yang menggemari kopi, selain dapat meningkatkan devisa negara kita juga dapat mensejahterakan kehidupan para petani kecil di Indonesia.




E-BUSINESS OPERATIONS SHIFT: FROM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TO SENSE-and-RESPONSE SYSTEMS


Ringkasan Artikel

Keputusan, berdasarkan permintaan, rasa dan tanggapan model yang menggabungkan kerangka "e-sensor" (program perangkat lunak komputer dan digabung dengan perangkat keras) pada titik-titik strategis dalam rantai pasokan. Dalam prakteknya, e-sensor akan dirancang untuk menangkap data (penginderaan), pengawasan, dan mengevaluasi data (input) di seluruh rantai nilai. Meskipun mungkin sangat mahal untuk diterapkan, akhirnya, pendekatan ini akan menghasilkan otomatisasi semi-analisis dan tindakan (respon) ketika perangkat input ditentukan (dirasakan), tanpa menghambat kebebasan manusia dan dengan konsekuensi pengurangan dalam persediaan.

E-sensor akan mengumpulkan data dan memantau dan mengevaluasi pertukaran informasi antara server yang ditunjuk pada e-partner (pemasok dan saluran distribusi) jaringan. Sensor akan menyesuaikan rencana dan kembali mengalokasikan sumber daya dan rute distribusi ketika perubahan dalam parameter yang ditetapkan telah teridentikasi. Ini adalah perangkat tambahan atas sistem CPFR dan SCM / DCM saat ini (seperti Manugistics Sistem Permintaan Perencanaan) yang menganalisis manufaktur, distribusi, dan data penjualan terhadap data yang  diperkirakan. Penambahan sensor SRS akan dapat memantau sinyal manusia (operasi atau manajer rantai pasokan) ketika perubahan di luar parameter ditetapkan. Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah bahwa e-sensor akan mampu menilai sejumlah besar data dan informasi secara cepat, untuk menanggapi perubahan dalam lingkungan rantai (penawaran dan permintaan) tanpa menghambat kebebasan manusia. Menyimpulkan dari penghematan yang telah diperoleh dalam pelaksanaan sistem teknologi CPFR dan RFID sistem, pelaksanaan penuh dari SRS dapat menghemat waktu, uang yang lebih penting lagi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Membayangkan bahwa evolusi berikutnya dari e-sensor dalam bentuk agen cerdas yang akan dikembangkan untuk mengintegrasi sistem perangkat keras dan lunak. Ini dapat dirancang khusus untuk merasakan (melihat) dan menanggapi (tindakan) atau bahkan mengantisipasi kendala dalam operasional standar tertentu dan menanggapi secara real-time untuk perubahan yang terjadi di seluruh rantai pasokan.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More